Rabu, 28 Oktober 2015

Pemko Binjai Tak Peduli Pendidikan

Image result for sekolah madrasa

Binjai(Pearaja)
Pemerintah Kota dan Dinas Pendidikan Binjai, dinilai tidak memedulikan dunia pendidikan di kota rambutan itu. Pasalnya, Pemko Binjai semasa wali kota terdahulu telah berjanji akan memperbaiki Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota Binjai, karena sekolah di Jalan Bawal No 6, Kecamatan Binjai Timur itu, sudah sangat membutuhkan perbaikan. Namun, sampai sekarang, janji untuk memperbaiki sekolah agama itu, tak kunjung terealisasi.
Ketua Komite Sekolah, Muhammad Syafii SE kepada wartawan menjelaskan, mereka dan orang tua terpaksa bergotongroyong mengumpulkan uang, untuk memperbaiki halaman sekolah.
"Soalnya, setiap hujan pasti akan becek dan kalau tidak hujan, berdebu. Kami sudah ajukan ke Pemko Binjai dan Idaham semasa masih wali kota berjanji akan memperbaiki sekolah kami, tapi sampai sekarang, janji itu tidak ditepati,"ungkap Syafii, Selasa (27/10).
Dikisahkan Syafii, sekitar tahun lalu, Komite Sekolah MIN Binjai mendatangi Pemko Binjai, memohon bantuan untuk memperbaiki halaman sekolah. Kala itu, Wali Kota Idaham berjanji akan membantu untuk memperbaiki halaman sekolah. "Tapi, faktanya cuma janji saja. Saya sudah datangi lagi beberapa waktu lalu, tapi hasilnya tetap nihil," sebutnya.
Sama halnya dengan Pemko, Kementerian Agama Kota Binjai juga mengaku tidak memiliki anggaran untuk memperbaiki halaman sekolah tersebut. "Sebelum ke Pemko, kami sudah ke Depag (Departemen Agama), alasan mereka tidak punya anggaran, akhirnya kami ke Pemko Binjai,"kata Syafii.
Karena tidak ada tanggapan dari Pemko Binjai dan Idaham, untuk memperbaiki halaman sekolah mereka, sementara orang tua sudah mendesak, maka seluruh orang tua dan Komite Sekolah melakukan rapat. "Dari situ kami sepakat mengumpulkan Rp50 ribu per siswa. Tapi, kami tidak mewajibkan, berikan seadanya, untuk memperbaiki pembuatan paving blok,"ujarnya.

Sumut Kurang Peduli Terhadap Pertanian

Image result for petani kopi lampung

Medan (Pearaja)
Sumatera Utara sampai hari ini belum punya program terpadu dalam membangun pertanian untuk mensejahterakan masyarakat..Ini terungkap dalam rapat dengara pendapat komisi B yang dipimpin Ketua Komisi Donal Lumban Batu SE dari fraksi Grerindra.bersama Badan Ketahanan pangan,Dinas Peratnian ,Dinas Perkebunan,Dinas Peternakan,dan Bakorlu.selasa(27/10).

Ramses Simbolon anggota Komisi B DPRD Sumut Fraksi Partai Gerindra sangat berharap ada tolak ukur dalam mengembangkan pertanian di sumut.Misalnya bagai mana meningkatkan hasil pertranian seperti beras yang selama ini kita masih memasok dari luar negeri menjadi kita penghasil beras.

Bagai mana badan ketahanan pangan mengembangkan pola pangan baru yang membuat masyarakat dalam satu tahun per orang memakai beras 128 kg/tahun menjadi turun menjadi 118 kg/pertahun .sehingga kelebihan beras dapat di eksport ke negara lainya.

Begitu pula Dinas perkebunan membimbing petani sawit yang sekarang ini penghasilan mereka hanya 10 ton /ha bisa mewningkat menjadi 20 ton /ha.

Sedangkan Jantogu Damanik S,SOS anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDIP berharap kepala dinas kepala badan mengerti keadan pertanian di 33 kabupaten kota di sumut misalnya pusat pelayanan hama jangan kantornya di medan sehinga petrani kesulitan memberantas hama pada hasil pertanian mereka .seperti hama kopi yang menimpa masyarakat di Dairi,pakpak barat,taput Humbanghas,Toba samosir.sampai sekarang masih meraja lela.

Serta harapan petani sawit disumut yang harga sawit anjlok sampai Rp 600 kg.sehingga para petani tidak lagi sangup memupuk ,Sangat diharapkan Dinas Perkebunan sumut memberi bantuan pupuk pada petani sawit .Bantuan bibit mustahil petani sumut bisa berkembang kalau tidak ada balai benih bibit di Sumatear utara

Menurut Guntur Manurung ini semua terjadi karena sumatera utara belum punya grend Disain pertanian dalam memajukan para petani kita Sudah Sangat diharapkan kita membuat Grend Disain pertanian untuk memajukan pertanian agar lebih sejahtera sampai tahun 2019.

Komisi B Berrharap ujar Donal Lumban Batu dalam tahun 2016 Badan Ketahanan Pangan mengundang semua perwakilan 33 kabupaten /kota untuk menampung aspirasi para petani di wilayah mereka agar dapat membuat grend Disain terbaik untuk sumut sampai tahun 2019.Turut hadir si dalam rapat tersebut anggota DPRD Sumut Ihkrima Hamidi(PKS),hj Helmiati (Golkar),Novita Sari (Golkar)(novi)