KASAD KE – 8 M. PANGGABEAN, JENDERAL DARI TANO BATAK
Diterbitkan Oleh : Dinas Sejarah Angkatan Darat, Bandung, 2011
M.
Panggabean, nama lengkapnya Maraden Saur Halomon Panggabean, lahir pada
tanggal 29 Juni 1922 di Hutatoruan Pansurnapitu Tarutung Sumatera
Utara, dari pasangan Marhusa Gelar Patuan Natoras Panggabean dan
Katharina boru Panjaitan. Semasa kecil akrab dipanggil Maraden.
Pendidikan
umumnya Holland Inlandse School (HIS) di Simorangkir tamat tahun 1937,
Meer Uitgebreid Lager Onderwijs – Instituut voor neutral onderwijs
(MULO-Ivoorno) di Medan tamat tahun 1940, selanjutnya bekerja sebagai
guru di sekolah Shakelshool Huria Christen Batak (HchB) di Sibolga Julu.
Dunia
ketentaraannya diawali pada masa Jepang dengan mengikuti Zyokyukanri
Gakko tahun 1944 di Batusangkar Sumbar, yaitu pendidikan sipil tetapi
mirip pendidikan militer, selesai pendidikan diangkat sebagai pegawai
negeri di Sibolga.
Pasca
proklamasi kemerdekaan RI, membentuk pasukan Maraden atau disebut
Barisan Pemuda Republik Indonesia yang berjuang di daerah Sibolga,
selanjutnya menggabungkan dalam Pasukan Pemuda Sosialis Indonesia
(Pasindo) Sibolga Julu, dan pada tahun 1946 mengintegrasikan dalam
Tentara Republik Indonesia (TRI).
Presiden Suharto dan Ibu Tien Suharto Pesta Jubileum 100 tahun HKBP
di Sipoholon, Tarutung, Sumatra Utara, lengkap dengan pakaian adat Batak.
Pada
masa perang kemerdekaan, memimpin pasukan gabungan terdiri dari TRI,
Kepolisian dan lascar rakyat Tapanuli dalam pertempuran Medan Area
menghadapi pasukan Sekutu, kemudian ketika menjabat Komandan Sektor IV
Tapanuli Tengah berhasil menghadang konvoi pasukan Belanda yang bergerak
dari Sibolga menuju Tarutung dan diduga berhasil menewaskan Jenderal
Spoor.
Mengakhiri
masa lajang pada tanggal 20 Agustus 1950 dengan menyuting seorang gadis
yang bernama Meida Saimima Matiur boru Tambunan, putri pasangan J.
Tambunan dan L. boru Hutapea, pernikahan dilaksanakan di gereja HKBP
Sibolga Tapanuli.
Puncak
karir dilingkungan Angkatan Darat adalah sebagai Men/Pangad dengan
pangkat Jenderal, hal ini sesuai dengan keputusan Presiden RI No.
128/ABRI/Tahun 1968 tanggal 1 Mei 1968. Karir selanjutnya sebagai
Wapangab/Pangkopkamtib tahun 1969 – 1973, Menhankam/Pangab tahun 1973 –
1978, Menkopolkam tahun 1978 – 1983, dan terakhir sebagai Ketua DPA RI
tahun 1983 – 1988.
Wafat
pada tanggal 28 Mei 2000 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)
karena sakit, kemudian pada tanggal 30 Mei 2000 dimakamkan di TMP
Kalibata Jakarta.