Taput (PT)
Dinas Pekerjaan Umum (PUK) Taput rupanya sudah bergerak untuk melakukan perbaikan jalan rusak di daerah itu. Bahkan, anggaran yang dialokasikan untuk itu telah ditentukan sebesar Rp38,3 miliar dari APBD Tahun 2012. Hanya saja, angka sebesar itu diperuntukkan untuk perbaikan kondisi jalan rusak berat sepanjang 268,898 kilometer. Tidak termasuk jalan rusak ringan.
Demikian dikatakan Kepala Dinas PUK
Taput, Anggiat Rajagukguk kepada wartawan, Selasa (8/5). Menurut
Anggiat, dari sepanjang 1.222 kilometer jalan di Tapanuli Utara,
sepanjang 268.898 km mengalami kondisi rusak berat. Sedangkan rusak
sedang 600.684 km. Selebihnya hanya mengalami rusak ringan.
Jalan rusak berat pada umumnya sebagian
besar berada di daerah pedalaman dan pelosok desa. “Jalan rusak itu
kebanyakan di kecamatan. Seperti, Garoga, Parmonangan dan Kecamatan
Pahae. Meski pada umumnya hampir seluruh kecamatan mengalami kerusakan,
namun kedua kecamatan tadi paling parah,” ujar Anggiat.
Untuk memperbaiki seluruh jalan rusak
tersebut, pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp38,3 miliar yang
ditampung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Taput Tahun
2012.
“Hingga saat ini, kita masih melakukan survey di lapangan. Tetapi, kita sudah merencanakan untuk realisasi perbaikan jalan,” sebutnya.
“Hingga saat ini, kita masih melakukan survey di lapangan. Tetapi, kita sudah merencanakan untuk realisasi perbaikan jalan,” sebutnya.
Bahkan, untuk perbaikan jalan tersebut
pihaknya sudah membuat sebanyak 129 paket proyek pengerjaan yang
lokasinya tersebar di 15 kecamatan. Selain jalan kabupaten, sambung
Anggiat, jalan provinsi dan jalan nasional juga mengalami kerusakan di
sejumlah lokasi di daerah Tapanuli Utara. dan hal itu telah
dikoordinasikan kepada pemerintan provinsi maupun pusat melalui
musyawarah rencana pembangunan di Sumatera Utara.
“Seperti jalan nasional yang dari
Siborongborong, Tarutung hingga Sibolga. Sudah banyak rusak berat.
Kemudian jalan provinsi di sepanjang Jalan Siborongborong, juga jalan
menuju Pangaribuan. Seluruhnya itu sudah kita usulkan perbaikan,”
ucapnya. Pantawan wartawan, sejumlah warga di Desa Parbubu II dan Desa
Hutapea Kecamatan Tarutung, yang merupakan akses jalan ke objek wisata
pemandian Air Soda mengeluh karena kesulitan melintas.
Pasalnya, kondisi jalan ke lokasi wisata
itu sangat memprihatinkan. Mereka meminta agar Dinas PUK secepatnya
melakukan perbaikan infrastruktur jalan di daerah itu. Ditambah jalan
itu menghubungkan sedikitnya enam desa. Seperti, Desa Aek Siansumun,
Parbubu I, Parbubu II, Hutape, Siandorandor, Siamaninggir dan Desa
Pancur Napitu.
“Kita ingin secepatnya dilakukan
perbaikan. Pemerintah jangan tinggal diam. Sebab, kita selaku warga yang
mayoritas kehidupannya sebagai petani sangat mendambakan jalan bagus.
Dengan begitu, hasil pertanian semakin gampang dipasarkan. Harga juga
relatif stabil,” beber J Lumbantobing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar