Rabu, 08 April 2015

Ruas Jalan Nasional Sidikalang-Humbahas Rusak Berat ...


Kondisi ruas jalan nasional menghubungkan Sidikalang, Kabupaten Dairi-Humbang Hasundutan (Humbahas) serta Kabupaten Samosir, kurang lebih sekitar 10 km mulai dari Desa Bangun hingga Desa Parbuluan III, Kecamatan Parbuluan, sangat memprihatinkan. Badan jalan rusak berat serta dipenuhi kubangan besar. Kondisi tersebut sangat mengancam keselamatan pengendara karena kerap terjebak pada lubang yang sudah mirip kubangan kerbau. Pargaluan Sinaga (56) serta Bisran Pandiangan (39), penduduk Dusun Kutanapa, Desa Parbuluan III   di desa setempat mengatakan, kerusakan jalan tersebut sangat menyusahkan mereka. Keduanya menyebutkan, kerusakan jalan nasional itu sudah berlangsung lama tidak ada upaya perbaikan dari instansi terkait. Mereka menjelaskan, masyarakat setempat sangat dirugikan akibat kerusakan jalan dan hingga kini belum diperbaiki meski kejadian itu sudah menahun.

Mereka mengatakan, saban hari harus melewati jalan berlubang. Apalagi, disaat musim hujan, badan jalan berlubang dipenuhi air hujan hingga membentuk danau menyebabkan pengendara sulit melintas dan terpaksa melewati kubangan air.

Bisran Pandiangan menyebutkan, sekitar periode Desember 2014, diduga petugas dari PU pernah menyiramkan material bebatuan bercampur lumpur menutupi lubang. Tapi, akibat penyiraman material batu yang terkesan asal-asalan itu menyebabkan badan jalan bergelombang dan menyebabkan jalan berlumpur tepatnya di Dusun Kutanapa. "Kondisinya makin runyam dan menimbulkan masalah baru karena dilakukan sembarangan," ujarnya.

Selain kedua warga setempat, sejumlah pengguna jalan pemilik kendaraan pribadi mengaku marga Pasaribu dan Silaban keduannya pengendara dari Kabupaten Humbahas saat melintas dari jalan nasional tersebut dimintai komentar terkait kerusakan jalan itu menuturkan sangat kesal dengan kondisi kerusakan jalan itu.

Sementara seorang supir angkutan penumpang dari dan menuju Sidikalang ke Humbahas dan Samosir, Marudut Manullang (41) mengatakan sangat resah dengan kondisi jalan rusak berat tersebut. Sebab, menurutnya jalan itu sudah tidak layak lagi dilewati kendaraan karena dipenuhi lubang besar dan dipenuhi air dan mengancam keselamatan pengemudi dan penumpang.

"Padahal, sebagai angkutan penumpang, kami hilir mudik setiap hari dari jalan berlubang itu. Mobil yang kami kemudikan kerap rusak sehingga menimbulkan kerugian karena tidak bisa bekerja dan mengeluarkan sejumlah uang untuk mengganti onderdil yang rusak," katanya.

Masyarakat pengguna jalan meminta kepada Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah I Medan bisa segera memperbaiki jalan rusak dimaksud supaya tidak merugikan warga setempat serta menjaga keselamatan para pengendara karena ruas jalan itu merupakan penghubung Kabupaten Dairi - Samosir dan Humbahas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar