Gunung Sitoli (Pearaja Online)
Seorang penjual karet, Ama Sua Zega, menuturkan keprihatinannya tentang anjloknya harga karet di tingkat produsen. “Kok harga karet kembali turun, padahal harga semua kebutuhan pokok tidak turun. Kiranya pemerintah melakukan peninjauan dan menetralisasi harga, baik komoditas masyarakat maupun sembilan bahan kebutuhan pokok. Soalnya, kalau begini terus, masyarakat semakin sengsara dan melarat,” ujarnya.
Harga karet yang sempat menyentuh harga Rp.18.000 hingga Rp.20.000 per kilogram pada bulan April lalu ternyata tidak bertahan lama. Di Pasar Simpang Lima Gunungsitoli Utara, Senin (2/5/2011), harga karet kembali merosot tajam menjadi Rp.12.000 per kilogram dan harga tertinggi Rp.13.000 per kilogram.
Harga karet pada Jumat (8/4/2011) lalu tepatnya di Desa Sifahandro Kecamatan Sawö, Kabupaten Nias Utara, mencapai harga Rp.20.000 kilogram. Fluktuasi harga karet ini dipengaruhi oleh meningkatnya harga minyak dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar