Selasa, 03 Mei 2011

Inhu : Desa Batu Rijal Kembangkan Perkebunan Karet Rakyat



Rengat - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau terus berupaya mengembangkan perkebunan karet rakyat dengan cara mendorong warga setempat menanam tanaman keras ini.
Warga Desa Batu Rijal, ramai-ramai kembangkan tanaman karet rakyat
Saat ini sekitar 70 persen warga di sejumlah desa di daerah Kecamatan Peranap, Inhu mengusahakan perkebunan karet rakyat, kata Sahran, Laskar Pelestari Benda Cagar Budaya (LPBCB) Inhu ini pada Liranews, Jumat (7/1).
“Kalau disekitar wilayah pedesaan yang ada di Rengat Barat,tanaman karet unggul sudah tersebar disetiap areal tanah milik PTPN V Riau. Selebihnya ada juga milik pribadi masyarakat desa,” ujar Sahran, Juru Pelihara Situs Peninggalan Makam Raja Indragiri yang berlokasi di Kota Lama, Inhu ini.
Menurut Sahran, yang mengaku baru setiba pulang dari Mataram melakukan study banding soal Wisata Ungulan desa ini, Pemkab Inhu melalui Disbun Inhu juga membantu bibit karet yang disalurkan kepada warga di wilayah-wilayah pengembangan karet.
“Dilokasi-lokasi pedesaan paling pedalaman yang ada di Inhu ini sudah melakukan pengembangan tanaman kebun karet,”                                                        katanya.
Dia mengaku pernah melihat dari dekat dan mendengar keluhan warga desa, kalau mereka minta diberikan bantuan berupa pupuk serta peralatan pertanian sesuai standar petani karet setempat serta pembangunan infrastruktur termasuk kebun penangkaran bibit pada Pemkab Inhu.
Di Desa Batu Rijal, misalnya program kebun karet ini menjadi andalan masyarakatnya dan warga desa disini berharap mendapat dukungan semua pihak termasuk pada pemkab Inhu soal pembukaan lahan kebun karet ini, katanya.
Warga menderes hasil tanaman karetnya
“Memang sejak sepuluh tahun terakhir Pemkab Inhu mengarah kepada program kebun rakyat artinya perkebunan karet yang ditanam warga sekitar sepuluh tahun lalu kini pun sudah dirasakan hasilnya yang mempu meningkatkan pendapatan warga,” ujarnya.
Di Desa-desa yang ada di wilayah Kecamatan Peranap, mereka setiap kepala keluarga diwajibkan menanam satu hektare karet, sedangkan bibit unggul diberikan pemerintah.
Ir Seno Aji, Kepala Dinas Perkebunan Inhu pernah menyebutkan di depan wartawan, setiap tahun pemerintah menyalurkan bibit karet untuk masyarakat, namun karena keterbatasan anggaran kebutuhan itu hanya mampu dipenuhi secara bertahap, ungkapnya yang tak menjelaskan soal besaran bantuan bibit karet ini.
Katanya, tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Inhu juga telah menyiapkan bantuan bibit karet kepada masyarakat di sejumlah kecamatan.
“Selain bantuan melalui APBD Kabupaten Inhu, bibit karet unggul juga dibantu dari Disbun Riau,” urainya.
Menurut Seno, bantuan bibit karet pada masyarakat pedesaan gunanya untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah, katanya.
Dia menilai, karet merupakan salah satu komoditas unggulan di kabupaten Inhu, karena sebagian besar warganya mengusahakan perkebunan karet baik menanam bibit lokal maupun unggul.
Selain diusahakan rakyat, karet juga dikembangkan oleh PTPN V Riau dengan membangun pabrik di daerah setempat dan membuka lahan perkebunan karet di kawasan-kawasan desa terpencil yang kini sudah dimulai ditanam.
Dia berharap dengan adanya pabrik karet di Inhu para petani tidak lagi sudah untuk menjual getah karet melalui pihak ketiga dan diharapkan langsung ke perusahaan, ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar