Jumat, 30 September 2011
Kejatisu Lepaskan Koruptor Kabupaten Batubara
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) melepaskan dua tersangka perkara dugaan korupsi pembangunan 7 gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Batubara.
Kejatisu sendiri melepaskan kedua tersangka, dari Rumah Tahanan (Rutan) Tanjunggusta Medan pada 17 September lalu. Dilepasnya kedua tersangka korupsi ini diakui oleh Kasi Penyidikan Kejatisu Jufri Nasution SH pada wartawan.
Padahal kedua tersangka korupsi pembangunan 7 gedung SKPD ini dilakukan kejaksaan Tinggi Sumatera Utara secara paksa yang dilakukan pada 19 Agustus lalu beberapa hari menjelang Idul Fitri.
Kedua tersangka tersebut yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Pertambangan Pemkab Batubara Irwansyah dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Syarial Lafau.
Dalam pekerjaan tersebut ditemukan kerugian negara mencapai Rp1,8 miliar dari total pembiayaan Rp6,7 miliar yang bersumber dari APBD 2009. “Ini kan aneh, begitu ditangkap malah dilepaskan. Ada apa sebenarnya?” ujar juru bicara Lintas Elemen Masyarakat Batubara, Arsyad Nainggolan di gedung Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), Kamis (29/8).
Lagi TahanaTitipan Poldsu Lari
Lagi tujuh Tahanan Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut dikabarkan melarikan diri dari sel titipan di Lubuk Pakam, Deliserdang, Sumatera Utara.
Mereka lari dari Rutan Lubuk Pakam pada Jum'at (30/9) pagi sekitar 05.00 WIB. Nama-nama tujuh tahanan tersebut, diantaranya Yudi alias Didi, Fitriadi, M Abdi Negara, Nasib, M Yusuf, Simon Hutauruk dan M Mucksan. Sementara barang bukti yang ditemukan di dalam sel tahanan yakni 2 buah obeng, 1 buah martil/palu, dan bekas tembok yang dijebol diletakan di dalam bak mandi berbentuk empat persegi dengan cara mengkikis sampai jebol. Lalu, ditarik ke dalam bekas kikisan yang berbentuk empat persegi tersebut.
Pahri-Beni Unggul
Dalam Konferensi Pers Lingkaran Survei Kebijakan Publik (LSKP), Quick Count Pemilukada di kabupaten Musi Banyuasin (Muba), di Hotel Horison Palembang, Selasa (27/9). Pasangan Pahri-Beni unggul dari pasangan Dodi-Islan.
Pahri-Benny memperoleh suara sebesar 50,85 persen dan pasangan Dodi-Islan 46,19 persen. Sedangkan pasangan Sulgani-Imam memperoleh 2,96 persen. Sunarta Ciptoharjono Direktur LPSK, hasil persentase yang didapat berdasarkan laporan tim relawan yang terjun langsung ke TPS yang tersebar di seluruh Kabupaten Muba. Mereka yang menyaksikan kemenangan di depan mata melalui layar tersebut, langsung berpelukan, berteriak, terharu, dan meneteskan air mata.
Istri Bupati Muba Incumbent Lucianty terharu memeluk suaminya H Pahri Azhari usai mendengar melalui Quick Count di rumah kediamannya, Pendopo Serasan Sekate, Sekayu, Muba, Selasa (27/9).
“Allahu Akbar, alhamdulillah, terimakasih kepada seluruh masyarakat Muba dan teman-teman yang sudah berjuang keras,” ujar Pahri yang banyak mendapatkan ucapan selamat dari rekan-rekan sejawat yang datang.Di tempat lain, tepatnya di Sekretariat DPD Golkar Muba, nuansa tegang juga sangat terasa di sana.
Kamis, 29 September 2011
Penyeludupan Trengiling Tujuan Malaysia marak di Medan
Penyelundupan Trenggiling kembali digagalkan melalui jalur laut. Kemarin (28/9) sekira pukul 17.30 Wib, petugas patroli Direktorat Polisi Air Daerah Sumatera Utara (Ditpolairdasu) mengamankan kapal sekala kecil membawa 8 goni berisi 20 ekor hewan dilindungi tersebut (masih hidup), yang rencananya akan diselundupkan ke Malaysia.
Penangkapan berawal dari informasi akan adanya penyelundupan Trenggiling dari Pantai Cermin. Begitu menemukan kapal yang sesuai dengan informasi diterima, petugas langsung melakukan penghadangan dan pemeriksaan. petugas juga memboyong 3 orang yakni Adi Siswanto, Edy Sutrisno, dan Dedy Cermin ke Mako Ditpolairdasi di Belawan.
Pesawat Terbang Kembali Jatuh Sumatera utara
Cassa 212 Nusantara Buana Air
Medan (Merahputih)
Sepeti tidak ada habis-habisnya pesawat jatuh di Indonesia .Belum lagi habis duka yang mendalam dengan jatuhnya pesawat susi air di papua jenis Caravan C 208 B pk-VVE dari Wamena tujuan Kenyem jatuh di Distrik Pasema Kabupaten Yahukimo, Jumat 9 September 2011 kemudian menyusul jatuh lagi pesawat nahas jenis PK-UCE milik Yajasi Papua yang saat terbang menuju Wamena, Kamis 22 September 2011, sekitar pukul 13.13,
Menteri perhubungan Freddy Numberi
Kini untuk kesekian kalinya dalam bulan yang sama jatuh lagi Pesawat dengan berpenumpang 14 orang dan 4 awak diduga jatu di perbatasan Sumatera Utara-Aceh, tepatny di daerah Langkat, Kamis pagi tadi.Pesawat milik PT Nusantara Buana Air (BNA) itu dalam penerbangan dari Medan menuju Kutacane, Aceh.
Hingga sekarang Banda SAR Sumatera Utara dan jajarannya masih mencari pesawat jenis pesawat 212 tersebut. Pusat pencarian dilakukan di Bohorok, pegunungan lebat di Kabupaten Langkat. dari 14 penumpang ada empat anak kecil.
Susi air jatuh pada 9 september 2011 di papua
Pesawat CASA 212-200 milik maskapai carter PT Nusantara Buana Air (NBA) jatuh di bukit Bahorok, kawasan Bukit Barisan, Sumatera Utara. Hingga petang tadi belum diketahui nasib 14 penumpang dan empat awak pesawat.
Pesawat bernomor registrasi PK-TLF dengan tanggal pembuatan 31 Maret 1989 oleh PT Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN) Bandung ini merupakan pesawat perintis" dengan rute Medan-Kutacane." Pesawat berangkat dari Bandara Polonia Medan pukul 07.28 WIB dan diperkirakan mendarat di bandara Kutacane pukul 08.03 WIB.
Pesawat Pilatus PK-UCE milik Yayasan Jasa Avias
jatuh wamenaNamun pukul 07.41 WIB, pesawat dengan konfigurasi 18 tempat duduk yang memiliki jam terbang 11329.30 flight hours dan 13626 flight cycle, kehilangan kontak dengan ATC Medan dan Kutacane. Koordinat terakhir diperkirakan pada posisi 03.23.80 North dan 098.01.21 East, yaitu di sekitar Bukit Bahorok, kawasan Bukti Barisan.
Belum jelas penyebab kecelakaan, hanya saja di lokasi cuaca tidak terlalu buruk.
Pesawat komersial dengan nomor register PK TLF itu berangkat dari Bandara Polonia, Medan, pukul 07.28 menuju Kutacane, Aceh, dan mestinya mendarat di Bandara Kutacane pukul 08.08.Namun dalam perjalanan tiba-tiba hilang kontak.
Posisi pesawat CASA 212 yang jatuh di perbukitan Bohorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sudah ditemukan. Pesawat milik PT Nusantara Buana Air yang berpenumpang 18 orang ini--termasuk kru pesawat--didapati berada di tebing terjal dengan ketinggian 5.000 kaki dari permukaan laut.
Tim SAR gabungan dari TNI, polisi dan SAR sendiri sudah bersiaga menuju lokasi jatuhnya pesawat yang hilang kontak kemarin pagi sekitar pukul 07.28 itu. Saat ini belum diketahui kondisi penumpang.
Gereja HKBP Pangururan Terbakar
Pangururan (Merah Putih)
Gereja Bolon HKBP Simpang IV Pangururan kebakaran, diduda hubungan pendek arus listrik pada bagian belakang Gereja (Bilik Parhobasan) korslet, namun pihak Kepolisian Resort Samosir masih tetap menyelidiki penyebab kebakaran. Kebakaran ini terjadi pada hari Kamis, 29 September 2011 sekitar pukul 11.00 WIB.
Kondisi angin kencang memicu api cepat merembes keseluruh bagian bangunan gereja, sehingga warga yang sempat melalukukan pemadaman dengan menggunakan alat-alat seadanya tidak dapat menolong sementara pihak Petugas Pemadam Kebakaran Kab.Samosir menurut warga setempat juga tidak sempat lagi memadamkan api yang sudah semakin merembes, belum lagi beberapa kali pompa yang digunakan mobil unit pemadam kebakaran sempat mengalami kemacetan sehingga warga sempat merasa kesal.
Sabtu, 17 September 2011
Jangan Biarkan Rakyat Mengambil Keputusan Sendiri
Hampir tujuh puluh persen rakyat indonesia adalah terdiri dari buruh ,tani,nelayaan yang hidupnya termasuk dalam kategori peta kemiskinan di Indonesia.Mereka penuh dengan penderitaan para buruh yang hidup
diperkotaan di daeah kumuh di pingir rel kereta api,ada yang di pinggiran sunggai.tersebar di kota kota besar .Sedang para petani tinggal di desa-desa terpencil yang pendapatan mereka sangat minim sekali .begitu pula para nelayan yang hidup di tepi pantai menyebar di seluruh indonesia yang pendapatan mereka perbulanya tak lebih dari Rp 500 ribu perbulanya .Masyarakat miskin di indonesia sudah mencapai 70 juta jiwa.
Sedangkan para pemimpin di Indonesia sibuk dengan urusanya masing masing seperti eksekutif (Presiden dan para menterinya,Legislatif (DPR-RI) yang menyuarakan suara rakyat,serta Judikatif (Polisi.Hakim ,Jaksa, KPK)yang menegakan hukum ditengah tengah rakyat Indonesia
Dan jika ketiga pilar demokrasi tidak lagi amanah kemanakah lagi rakyat mengadu Ini dikatakan Albertus Hutabarat Ketua LSM Pemuda Penegak Nasionalis Indonesia (PPNI ).Bisa kita lihat sekarang Eksekutif (Presiden Republik Indonesia Bapak SBY) sibuk dengan urusanya sendiri membela para pembantu pembantunya dengan melakukan politik pencitraan .
Mulai dengan kasus Bank Century,mengadakan pembelaan demi pembelaan,kasus Nazarudin, Andi malarangen,dengan wisma atlit.Belum lagi kasus Menteri tenaga kerja Muhaimin Iskandar.
Begitu pula para legislatif (DPR-RI) yang berjumlah 560 orang yang terdiri dari partai Demokrat.Golkar, PDIP,PKS,PKB,PPP,PAN,Gerindra,Hanura sibuk dengan urusanya mencari dana dari APBN untuk kepentingan partai baik dengan penempatan para kader partai mereka menjadi Menteri ,maupun melalui DPR melaui hak banjet yang mereka miliki . ataupun mencari cari kesalahan presiden agar dapat kue dari APBN.
Begitu pula dengam judikatif yang terdiri dari polisi Jaksa Hakim dan KPK yang tugasnya menegakan keadilan tapi terakhir memperjual belikan keadilan.Mereka tajam kebawah tapi tumpul keatas .Banyak kasus yang mepermainkan keadilan demi mendapat materi.Lihat kasus korupsi tidak ada yang dihukum seumur
hidup atau hukuman mati .Para koruptor dihukum paling tinggi empat tahun penjara dapat remisi lagi.praktis hanya ditahan delapan bulan penjara.Tapi beda dengan para teroris yang dihukum bertahun tahun dan ada pula yang ditembak hingga mati .bukankah kerja teroris dan koruptor sama sama membunuh manusia.
Jangan biarkan rakyat menentukan nasibnya sendiri.Bisa kita lihat kasus Timor timur ketika rakyat menentukan nasibnya sendiri mereka melepaskan diri dari wilayah Negara Kesaruan Republik Indonesia..
Begitu juga dengan rakyat aceh menentukan nasibnya sendiri ribuan nyawa TNI yang harus melayang serta puluhan ribu jiwa rakyat aceh melayang berapa jumlah anggaran negara yang dikelaurkan .Begitu pula dengan pergolakan di papua degan nama OPM Sekarang ambon yang bergolak pula.
Kerusuhan Ambon
Pergolakan suatu rakyat pertanda Eksekutif,Legislatif dan Judikatif tidak lagi perduli pada rakyatnya .semoga Indonesia tidak terpecah pecah,Pemimpin boleh silih berganti tapi NKRI tidak boleh berganti .Semoga negara Indonesia masih dapat berdiri sampai seribu tahun lagi
Jumat, 16 September 2011
Siapa yang menuai keuntungan di Kerusuhan SARA Ambon
KERUSUHAN bernuansa SARA di Ambon diduga dipicu oleh tewasnya seorang tukang ojek yang diketahui bernama Darsin Jogja. Akan tetapi, pihak keluarga Darsin mengaku heran mengapa peristiwa kematian kerabatnya itu bisa berkembang menjadi kerusuhan berlatar belakang agama.
"Keluarga sendiri belum tahu pasti apa motif dugaan pembunuhan atas Darsin ini. Tapi yang pasti di tubuh Darsin ditemukan dua buah tusukan," ujar perwakilan keluarga yang biasa disapa Sun ini kepada Minggu (11/9) malam.
Sun menambahkan, pihak keluarga Darsin juga heran atas semua rumor yang beredar seputar tewasnya Darsin. Menurut dia, keluarga sangat menyayangkan adanya pihak-pihak yang sengaja memanasi situasi sehingga kematian Darsin berkembang menjadi isu SARA dan berujung bentrok antardua kelompok massa ini.
"Heran kenapa bisa beredar rumor seperti itu. Apalagi sampai memicu kerusuhan dan SARA. Sepertinya ada kelompok yang sengaja memanfaatkan situasi," sambung dia.
Ia menambahkan, sebelum ditemukan tewas, Darsin memang tengah berada di Gunung Nona yang dulu diketahui sebagai markas RMS itu. "Kemarin malam saat Darsin entah berkunjung atau ngojek ke Gunung Nona, setelah itu dia diketahui tewas," tutupnya.
Sebelumnya, situasi Kota Ambon dikabarkan makin mencekam. Kelompok massa berbeda saling menyerang dan membakar beberapa rumah dan pertokoan di sejumlah wilayah, seperti Mardika, Silale, dan Halong.
Langganan:
Postingan (Atom)