Sabtu, 17 September 2011
Jangan Biarkan Rakyat Mengambil Keputusan Sendiri
Hampir tujuh puluh persen rakyat indonesia adalah terdiri dari buruh ,tani,nelayaan yang hidupnya termasuk dalam kategori peta kemiskinan di Indonesia.Mereka penuh dengan penderitaan para buruh yang hidup
diperkotaan di daeah kumuh di pingir rel kereta api,ada yang di pinggiran sunggai.tersebar di kota kota besar .Sedang para petani tinggal di desa-desa terpencil yang pendapatan mereka sangat minim sekali .begitu pula para nelayan yang hidup di tepi pantai menyebar di seluruh indonesia yang pendapatan mereka perbulanya tak lebih dari Rp 500 ribu perbulanya .Masyarakat miskin di indonesia sudah mencapai 70 juta jiwa.
Sedangkan para pemimpin di Indonesia sibuk dengan urusanya masing masing seperti eksekutif (Presiden dan para menterinya,Legislatif (DPR-RI) yang menyuarakan suara rakyat,serta Judikatif (Polisi.Hakim ,Jaksa, KPK)yang menegakan hukum ditengah tengah rakyat Indonesia
Dan jika ketiga pilar demokrasi tidak lagi amanah kemanakah lagi rakyat mengadu Ini dikatakan Albertus Hutabarat Ketua LSM Pemuda Penegak Nasionalis Indonesia (PPNI ).Bisa kita lihat sekarang Eksekutif (Presiden Republik Indonesia Bapak SBY) sibuk dengan urusanya sendiri membela para pembantu pembantunya dengan melakukan politik pencitraan .
Mulai dengan kasus Bank Century,mengadakan pembelaan demi pembelaan,kasus Nazarudin, Andi malarangen,dengan wisma atlit.Belum lagi kasus Menteri tenaga kerja Muhaimin Iskandar.
Begitu pula para legislatif (DPR-RI) yang berjumlah 560 orang yang terdiri dari partai Demokrat.Golkar, PDIP,PKS,PKB,PPP,PAN,Gerindra,Hanura sibuk dengan urusanya mencari dana dari APBN untuk kepentingan partai baik dengan penempatan para kader partai mereka menjadi Menteri ,maupun melalui DPR melaui hak banjet yang mereka miliki . ataupun mencari cari kesalahan presiden agar dapat kue dari APBN.
Begitu pula dengam judikatif yang terdiri dari polisi Jaksa Hakim dan KPK yang tugasnya menegakan keadilan tapi terakhir memperjual belikan keadilan.Mereka tajam kebawah tapi tumpul keatas .Banyak kasus yang mepermainkan keadilan demi mendapat materi.Lihat kasus korupsi tidak ada yang dihukum seumur
hidup atau hukuman mati .Para koruptor dihukum paling tinggi empat tahun penjara dapat remisi lagi.praktis hanya ditahan delapan bulan penjara.Tapi beda dengan para teroris yang dihukum bertahun tahun dan ada pula yang ditembak hingga mati .bukankah kerja teroris dan koruptor sama sama membunuh manusia.
Jangan biarkan rakyat menentukan nasibnya sendiri.Bisa kita lihat kasus Timor timur ketika rakyat menentukan nasibnya sendiri mereka melepaskan diri dari wilayah Negara Kesaruan Republik Indonesia..
Begitu juga dengan rakyat aceh menentukan nasibnya sendiri ribuan nyawa TNI yang harus melayang serta puluhan ribu jiwa rakyat aceh melayang berapa jumlah anggaran negara yang dikelaurkan .Begitu pula dengan pergolakan di papua degan nama OPM Sekarang ambon yang bergolak pula.
Kerusuhan Ambon
Pergolakan suatu rakyat pertanda Eksekutif,Legislatif dan Judikatif tidak lagi perduli pada rakyatnya .semoga Indonesia tidak terpecah pecah,Pemimpin boleh silih berganti tapi NKRI tidak boleh berganti .Semoga negara Indonesia masih dapat berdiri sampai seribu tahun lagi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar