Medan-(Pearaja)
Pangururan. Satu rumah milik Darma Sitanggang rata dengan tanah akibat diterjang angin puting beliung. Kejadian itu terjadi di puncak Pulau Samosir, tepatnya di Dusun Siguti-guti, Desa Saloon Tonga-tongga, Kecamatan Ronggur Nihuta, Minggu (24/4) malam.
Akibatnya, satu unit rumah rata dengan tanah, atap rumah terbawa angin hingga 3 meter, dinding rumah seketika roboh. Peristiwa tersebut menciderai siswa kelas 5 SD bermarga Simbolon yang kala itu sedang asyik bermain dengan teman temannya.
Kepala Desa Saloon Tonga-tonga, P Simbolon, Senin,(25/4), mengatakan, puting beliung datang secara tiba-tiba "Angin yang merusak itu terlihat berbentuk bundaran, kalau orang di sini menyebutnya hali sussung. Kami masih khawatir dengan ancaman puting beliung ini, karena hingga kini angin kencang masih terjadi,” ujarnya.
Dikatakannya, rumah tersebut digunakan pemilik sebagai warung,sedangkan siswa yang menjadi korban merupakan anak tetangga. “Wajahnya tersayat atap rumah yang terbang, meski demikian cidera yang dialaminya sudah diobati,” imbuhnya.
Simbolon menambahkan, pihaknya saat ini telah memberikan bantuan untuk korban angin puting beliung berupa terpal untuk dipakai sementara, menungggu rumah diperbaiki.
MedanBisnis – Pangururan. Satu rumah milik Darma
Sitanggang rata dengan tanah akibat diterjang angin puting beliung. Kejadian itu terjadi di puncak Pulau Samosir, tepatnya di Dusun Siguti-guti, Desa Saloon Tonga-tongga, Kecamatan Ronggur Nihuta, Minggu (24/4) malam.
Lambang Kabupaten Samosi |
Akibatnya, satu unit rumah rata dengan tanah, atap rumah terbawa angin hingga 3 meter, dinding rumah seketika roboh. Peristiwa tersebut menciderai siswa kelas 5 SD bermarga Simbolon yang kala itu sedang asyik bermain dengan teman temannya.
Kepala Desa Saloon Tonga-tonga, P Simbolon, Senin,(25/4), mengatakan, puting beliung datang secara tiba-tiba "Angin yang merusak itu terlihat berbentuk bundaran, kalau orang di sini menyebutnya hali sussung. Kami masih khawatir dengan ancaman puting beliung ini, karena hingga kini angin kencang masih terjadi,” ujarnya.
Dikatakannya, rumah tersebut digunakan pemilik sebagai warung,sedangkan siswa yang menjadi korban merupakan anak tetangga. “Wajahnya tersayat atap rumah yang terbang, meski demikian cidera yang dialaminya sudah diobati,” imbuhnya.
Simbolon menambahkan, pihaknya saat ini telah memberikan bantuan untuk korban angin puting beliung berupa terpal untuk dipakai sementara, menungggu rumah diperbaiki.
Kepala Desa Saloon Tonga-tonga, P Simbolon, Senin,(25/4), mengatakan, puting beliung datang secara tiba-tiba "Angin yang merusak itu terlihat berbentuk bundaran, kalau orang di sini menyebutnya hali sussung. Kami masih khawatir dengan ancaman puting beliung ini, karena hingga kini angin kencang masih terjadi,” ujarnya.
Dikatakannya, rumah tersebut digunakan pemilik sebagai warung,sedangkan siswa yang menjadi korban merupakan anak tetangga. “Wajahnya tersayat atap rumah yang terbang, meski demikian cidera yang dialaminya sudah diobati,” imbuhnya.
Simbolon menambahkan, pihaknya saat ini telah memberikan bantuan untuk korban angin puting beliung berupa terpal untuk dipakai sementara, menungggu rumah diperbaiki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar